Santri saintis adalah sebuah lagu yang terinspirasi dari ungkapan yang sering disampaikan oleh pendiri Gontor, “Jadilah ulama yang intelek, bukan sekedar intelek yang tahu agama.” Awalnya, lagu ini diinisiasi oleh seorang santri yang tergabung dalam Exact Club, sebuah klub kegiatan ekstrakurikuler santri yang memiliki aktivitas melakukan berbagai eksperimen fisika, kimia, elektronika dan biologi di laboratorium KMI Gontor. Lagu tersebut kemudian disempurnakan oleh beberapa asatidz dan diperkaya juga dengan salah satu baitnya yang berbahasa Inggris. Secara umum, lagu ini bercerita tentang santri yang mampu menyeimbangkan antara ilmu agama dan ilmu sains. Bait-bait dalam lagu ini dipercantik dengan video klip yang menceritakan sebuah situasi katastropi fiksional di masa depan yang, dengan seizin Allah, dapat diatasi oleh tiga orang santri yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Selama di pondok, mereka mempelajari karya-karya Avicenna (Ibn Sina), salah satunya adalah the Canon (Al-Qanuun fi at-Tibb) dan karya Averroes (Ibn Rusyd). Dikemas dengan aransemen musik bergenre EDM alternative, lagu yang dibawakan oleh G-Wave ini mengingatkan kita pada jawaban pendiri Gontor atas sebuah pertanyaan. Beliau ditanya, “Di Gontor, berapa persen pelajaran agama, dan berapa persen pelajaran umum?” Dan beliau menjawab, “Di Gontor, 100% pelajaran agama dan 100% pelajaran umum.” Lagu yang menjalani proses rekaman di Darussalam Recording Studio dan Gorda Recording Studio ini dirilis pada hari Jumat, 1 Oktober 2021, pukul 13.00 di kanal YouTube gontortv. Tim produksi berharap bahwa karya ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh seluruh santri pondok pesantren di Indonesia khususnya dan bagi masyarakat dunia umumnya bahwa pendidikan yang berbasis nilai dapat menjadi salah satu solusi untuk menghadirkan dunia yang lebih indah. SANTRI SAINTIS |